Betapa perspektif seorang
manusia,
Bisa begitu subjetif,
Irasional,
Serta bias.
Pelangi itu indah,
Manusia menyebutnya sebagai,
Ciptaan Tuhan.
Akan tetapi di saat
bersamaan,
Banyak kemiskinan di tengah masyarakat
kita,
Lengkap dengan segala derita
dibalik kemiskinan tersebut,
Namun umat manusia mencoba
memungkirinya,
Dengan tidak menyebutnya
sebagai,
Ciptaan Tuhan.
Banyak orang-orang jahat
berkeliaran di luar sana,
Mencari mangsa,
Lengkap dengan segala kejahatannya,
Mengapa Anda tidak
mengakuinya sebagai,
Ciptaan Tuhan?
Banyak orang-orang tidak
jujur di luar maupun di dalam kediaman kita,
Lengkap dengan segala kebohongan
dan serangkaian kata-kata berisi dusta,
Mengapa Anda tidak
mengakuinya sebagai,
Ciptaan Tuhan?
Banyak penipu hilir-mudik di
luar sana,
Lengkap dengan segala modus
tipu-daya dan tipu-muslihatnya,
Mengapa Anda tidak
mengakuinya sebagai,
Ciptaan Tuhan?
Banyak pemalas mengisi dunia
ini,
Dunia yang tidak pernah
kekurangan orang-orang malas,
Mengapa Anda tidak
mengakuinya sebagai,
Ciptaan Tuhan?
Banyak orang-orang egois ditengah-tengah
kita,
Lengkap dengan segala sifat
keserakahan pribadi mereka sendiri,
Mengapa Anda tidak
mengakuinya sebagai,
Ciptaan Tuhan?
Banyak manusia-manusia predator
di dunia ganas ini,
Lengkap dengan segala sikap
haus darah mereka,
Mengapa Anda tidak
mengakuinya sebagai,
Ciptaan Tuhan?
Banyak orang-orang kejam di
dunia ini,
Lengkap dengan segala kekejamannya,
Mengapa Anda tidak
mengakuinya sebagai,
Ciptaan Tuhan?
Banyak orang-orang sakit
tubuh dan sakit jiwa,
Rumah sakit tidak pernah sepi
dari pasien meskipun berbiaya mahal,
Lengkap dengan segala penyakit
yang ada maupun yang akan ada,
Mengapa Anda tidak
mengakuinya sebagai,
Ciptaan Tuhan?
Banyak manusia-manusia pengecut
di sekeliling kita,
Lengkap dengan segala sikap
tidak bertanggung-jawab,
Berani berbuat namun tidak
berani betanggung-jawab,
Setiap harinya berdoa memohon
penghapusan dosa alih-alih sibuk bertanggung-jawab kepada korban-korban mereka,
Mengapa Anda tidak
mengakuinya sebagai,
Ciptaan Tuhan?
Banyak orang-orang yang tidak
adil di luar maupun di dalam ruang peradilan,
Lengkap dengan segala ketidakadilan
yang merajalela,
Mengapa Anda tidak
mengakuinya sebagai,
Ciptaan Tuhan?
Ketimpangan sosial dan
ekonomi kian bersenjang,
Antara si kaya dan si miskin,
Si penguasa dan si tertindas,
Lengkap dengan segala kesenjangan
yang kian lebar,
Mengapa Anda tidak
mengakuinya sebagai,
Ciptaan Tuhan?
Banyak manusia-manusia busuk
menghantui dan mengintai kita di keseharian,
Lengkap dengan segala kebusukan
karakter mereka,
Mengapa Anda tidak
mengakuinya sebagai,
Ciptaan Tuhan?
Banyak orang-orang “toxic” di sekitar kita,
Lengkap dengan segala sikap
beracun mereka yang meracuni,
Mengapa Anda tidak
mengakuinya sebagai,
Ciptaan Tuhan?
Banyak pergaulan yang negatif
di dekat kita,
Lengkap dengan segala kekonyolan
negatif yang berbahaya namun mereka banggakan,
Mengapa Anda tidak
mengakuinya sebagai,
Ciptaan Tuhan?
Banyak orang-orang bodoh yang
tidak sadar akan kebodohan mereka,
Lengkap dengan segala ketololan
dan sifat dungu yang seolah dilestarikan dan dipelihara bersarang di otak
mereka,
Mengapa Anda tidak
mengakuinya sebagai,
Ciptaan Tuhan?
Bahkan,
Surga digambarkan sebagai “tong
sampah” raksasa bagi para pendosa,
Para pendosa yang dimasukkan
ke surga,
Semata karena mencandu serta
kecanduan ideologi korup,
Bernama “pengampunan / penghapusan
/ penebusan dosa”,
Sekalipun hanya seorang “koruptor
dosa” yang butuh iming-iming korup demikian.
Babi,
Disebut sebagai “haram”.
Namun ideologi korup semacam “penghapusan
dosa”,
Diklaim sebagai “halal lifestyle”,
Dan mereka begitu bangga
bermabuk diri dalam “dosa-dosa untuk dihapuskan”.
Akan tetapi,
Ironisnya,
Para mayoritas penduduk kita dengan
bangga,
Menyebut dan mengakuinya
sebagai,
Ciptaan Tuhan,
Serta mempromosikannya alih-alih
mengkampanyekan gaya hidup higienis dari dosa dan maksiat,
Tuhan yang lebih pro terhadap
pendosa,
Ketimbang bersikap adil
kepada kalangan korban dari para pendosawan tersebut.
Dunia dimana adalah percuma korban
mengadu kepada Tuhan,
Karena Tuhan begitu toleran terhadap
pendosa,
Dengan menghapus dosa-dosa para
pendosa pecandu “penghapusan dosa” tersebut.
Tuhan yang korup,
Menciptakan dunia yang korup,
Juga melahirkan umat manusia yang
korup.
©
Hak Cipta HERY SHIETRA.