Agama yang PALING INKONSISTEN di Jagat Raya : Ini Itu Disebut Dosa / Haram, namun Ideologi Korup bernama Penghapusan Dosa (justru) Di-halal-kan

Sekalipun, hanya seorang Pendosa yang Butuh Penghapusan Dosa

Setiap Harinya Menikmati Dosa / Maksiat, dan Setiap Harinya pula Mencandu Iming-Iming Penghapusan Dosa

Terhadap dosa dan maksiat, begitu kompromistik. Namun terhadap kaum yang berbeda keyakinan, begitu intoleran. Terhadap dosa dan maksiat, diharamkan. Namun terhadap ideologi korup bernama “penghapusan / pengampunan dosa” maupun “penebusan dosa” (abolition of sins), justru dihalalkan. Sekalipun, nyata-nyata dan jelas-jelas bahwa hanya kalangan pendosawan yang butuh serta mencandu ideologi kotor dan busuk-tercela bernama “penghapusan dosa” atau apapun itu istilahnya.

Puisi tentang Bangsa Pemimpi yang Berdelusi

HERY SHIETRA Puisi tentang Bangsa Pemimpi yang Berdelusi

Sekalipun tidak bertanggung-jawab terhadap korban-korban yang telah pernah ia sakiti, lukai, maupun rugikan,

Tetap saja si tukang mimpi tersebut berdelusi akan masuk surga.

Sekalipun sudah banyak menipu,

Tetap saja si pemimpi ini yakin akan masuk alam surgawi setelah kematiannya.

Tips Sukses dalam Meditasi oleh SANG BUDDHA

Meditasi (Meditate), adalah KATA KERJA, bukan KATA SIFAT

Bermeditasi secara CERDAS, alih-alih Bermeditasi secara KERAS

Ber-meditasi, adalah “verba” (verb) alias kata kerja. Karena itulah, meditasi bukanlah kegiatan yang mudah, perlu dilatih agar “practice makes perfect”. Kesabaran, kegigihan, dan daya tahan serta komitmen, menjadi syarat mutlak disamping metoda yang tepat dan objek meditasi yang cocok dengan karakteristik dasariah kita. Bagi mereka yang meremehkan meditasi, dapat dipastikan akan babak-belur ketika mencoba bermeditasi. Sementara bagi yang sudah pernah atau sedang berlatih meditasi, dan menemukan dirinya tidak ada kemajuan sekalipun telah bertahun-tahun bermeditasi dan selama puluhan tahun keluar-masuk pusat ret-ret meditasi, dapat dipastikan belum pernah mendengar atau mengetahui kiat-kiat sukses bermeditasi berikut yang disampaikan langsung oleh Sang Buddha, guru bagi para dewa dan para manusia.

Sebuah Puisi Mengenai Bangsa Penjilat

HERY SHIETRA, Sebuah Puisi Mengenai Bangsa Penjilat

Sekalipun dunia ini tidak sempurna dan penuh cacat,

Tetap saja Tuhan dipuja-puji setinggi langit.

Sekalipun Planet Bumi penuh bopeng dan bencana alam,

Tetap saja Tuhan dipuja-puji setinggi langit.

Sekalipun alam semesta tidak sempurna dimana lebih banyak planet yang mati,

Tetap saja Tuhan dipuja-puji setinggi langit.

Berbuat Baik secara Cerdas, Bukan secara Bodoh dan Buta

Mara Berjubah Merah, Waspadalah, Don’t Judge the Person by the “Jubah”

Lihat BIBIT, BEBET, dan BOBOT=nya

Question: Apakah semua pemberian yang bagus kepada orang lain, pasti akan berbuah manis?

Apakah Mungkin Ada Orang Suci ataupun Umatnya yang Suci di Agama Samawi?

Dosa dan Maksiat, merupakan AURAT TERTINGGI. Dogma atau Iming-Iming Penghapusan Dosa, merupakan AURAT PALING TERTINGGI. Alih-Alih Ditabukan, namun Justru Dipromosikan, Dikampanyekan dengan Pengeras Suara, Diumbar, dan Dipertontonkan secara Vulgar oleh Umat Pemeluk AGAMA DOSA

Agama DOSA, Umatnya ialah Kalangan Pendosa dimana Para Pendosa menjadi Umat Pemeluknya

Question: Apakah ada orang suci di agama-agama samawi?

Tes SQ : Puluhan Nabi yang Diturunkan Tuhan ke Bumi, Gagal Membuat Punah Satupun Maksiat Paling Primitif, Mengapa?

Dogma yang Mengkampanyekan dan Mengkompromikan Penghapusan / Pengampunan / Penabusan DOSA justru Melestarikan Dosa dan Maksiat, Alih-Alih Melenyapkannya dari Muka Bumi

Hanya seorang PENDOSA, yang Butuh PENGHAPUSAN DOSA (Abolition of Sins)

Dosa dan Maksiat begitu Membuat Kecanduan para Pemeluk Ideologi Penghapusan Dosa (Pecandu Dosa & Maksiat = Pecandu Penghapusan Dosa)

Ketika Tuhan Butuh Melestarikan Dosa dan Maksiat agar Agama Samawi Banyak Peminat, Pemeluk, dan Pecandunya

Question: Konon, menurut agama kristiani, sudah banyak, setidaknya enam nabi yang pernah diutus Tuhan ke dunia manusia. Bahkan, menurut agama islam, sudah dua puluh empat nabi yang dikirimkan Tuhan ke dunia. Namun mengapa dosa dan maksiat yang paling primitif sekalipun, macam mencuri dan berzina ataupun berjudi, masih ada sampai sekarang dan sama sekali tidak ada tanda-tanda kepunahan maksiat-maksiat tersebut, justru kian menjadi-jadi tidak terbendung?

AGAMAIS “Agama DOSA”, Semakin Agamais maka Semakin Menjelma Malapetaka Bagi Dunia

Indonesia adalah Negara Agamais, namun Penjaranya Selalu PENUH, Overcapacity

Question: Indonesia adalah negara agamais, namun mengapa penjaranya selalu penuh sesak oleh kriminil? Apakah negara kita di Indonesia tercinta ini, kekurangan agamais? Negeri kita tidak pernah kekurangan agamais maupun para kriminil. Sebulan berpuasa, konsumsi meningkat drastis saat bulan ramadhan, ajang narsis minta dihormati, kerja malas-malasan dengan alasan berpuasa, menuntut diberikan tunjangan hari raya, lalu mengharap dosa-dosa selama satu tahun dihapuskan. Kalau begitu, untuk apa kita menghormati orang-orang yang berpuasa di bulan ramadhan? Kabar gembira bagi pendosa, sama artinya kabar buruk bagi kalangan korban-korban para pendosa teserbut. Bukankah hanya seorang pendosa, yang butuh penghapusan dosa?

Contoh Nyata Manusia Bisa Gemar Menyakiti dan Mencelakai Dirinya Sendiri

Bila Memang Ada yang Disebut “AKU”, Maka Bukanlah Karakter “AKU” untuk Menyakiti dan Mencelakai Diri-“NYA” Sendiri

Pada awal tahun 2024, pemerintah menerapkan cukai terhadap minuman berpemanis dalam kemasan. Ketika masyarakat berperilaku irasional yang cenderung menyakiti dan merusak dirinya sendiri akibat gempuran produk-produk tidak sehat maupun iklan dan budaya yang kurang sehat, maka negara harus hadir. Pada tahun 2023, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan survei terhadap kebiasaan konsumen Minuman Berpemanis Dalam Kemasan, dimana pihak Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, menerangkan bahwa survei dilatar-belakangi oleh fenomena konsumsi minuman dalam kemasan yang kian mengkhawatirkan.