Keserakahan adalah Akar Penyebab Kelaparan, Bukan Kemiskinan Ekonomi

Lebih Hina daripada Pengemis, Pengemis Saja Mencari Makan Tanpa Merampas Nasi dari Piring Milik Orang Lain

Lebih Hina daripada Wanita Tunasusila, Wanita Tuna Susila Saja Mencari Makan Tanpa Merampas Nasi dari Piring Milik Profesi Orang Lain

Question: Tidak sedikit orang-orang yang sudah punya banyak rumah, banyak tabungan, banyak kendaraan, banyak harta, namun masih juga bersikap seperti pengemis, meminta-minta dari orang yang sejatinya lebih kurang secara ekonomi daripada diri mereka. Bahkan, ada juga orang-orang yang sekalipun tergolong milioner, namun masih juga tanpa malu merampas hak-hak ekonomi orang lain yang sedang mencari nafkah, sehingga terkesan seolah hanya dirinya seorang saja yang berhak mencari nafkah tanpa mau menghargai hak orang lain untuk juga mencari nafkah. Mengapa bisa ada orang yang begitu tidak punya malu dan “sudah putus urat malunya” seperti itu?

Hiduplah Sederhana, Bersahaja, dan Rendah Hati Demi Kebaikan Diri Kita Sendiri

Bahaya Dibalik Gaya Hidup Berbiaya Tinggi

Didik Anggota Keluarga Anda Hidup Rendah Hati dan Sederhana, Paling Tidak Dimulai dari Diri Anda Sendiri sebagai Teladan bagi Putera-Puteri Anda

Question: Kita tidak pernah tahu, apakah besok kita diputus hubungan kerjanya (PHK) oleh perusahaan, atau usaha kita bangkrut, terkena musibah sehingga kehilangan harta, atau bahkan kesehatan sehingga tidak lagi mampu bekerja secara optimal, dan sebagainya. Apakah tidak bahaya, ketika ada keluarga atau orangtua yang mendidik anak-anaknya hidup dengan gaya hidup berbiaya tinggi, dimana anak-anaknya tidak menjadi terbiasa dengan cara hidup sederhana? Tidak ada yang lebih mengerikan daripada mendidik putera-puteri kita gaya hidup berbiaya tinggi dengan senantiasa menuruti segala keinginan mereka untuk dibelikan ini dan itu, meskipun kita sanggup untuk membelikan mereka kesemua yang mereka inginkan.

Kata Allah : Wahai Para Muslim, Mengepa Engkau Meng-HARAM-kan Apa yang telah Allah HALAL-kan Bagi Engkau?

Hanya AGAMA DOSA, yang Mempromosikan PENGHAPUSAN DOSA bagi Pendosa

Bung, Hanya Seorang PENDOSA yang Butuh PENGHAPUSAN DOSA!

Segalanya HALAL dalam Islam, DOSA di-Bundling / Komplomenter dengan PENGHAPUSAN DOSA, Sempurna (PERFECT CRIME)!

Question: Mengapa saya selalu merasa, kaum muslim selama ini merupakan para “munafik teriak munafik”? Setiap harinya mereka berdoa memohon agar dosa-dosa mereka diampuni atau dihapus, dan itu mereka ucapkan bahkan di speaker eksternal tempat ibadah mereka dan dipertontonkan lewat sinetron religi, tanpa rasa malu terlebih di-tabu-kan. Setiap hari raya idul fitri mereka pesta-pora “dosa-dosa setahun dihapuskan” sekalipun konsumsi mereka meningkat drastis selama bulan ramadhan, dan meninggal dunia pun sanak keluarganya lewat toa pengeras suara mengumandangkan doa-doa permohonan “penghapusan dosa” bagi sang almarhum pendosa. Tampaknya, Tuhan mereka lebih PRO terhadap pendosa daripada bersikap adil terhadap kalangan korban. Itu “agama suci” ataukah “agama dosa”, kok begitu banget yang menjadi idaman, harapan, atau dambaan para “agamais” tersebut?

AGAMA DOSA Paling Mudah Disebar-Luaskan, karena Banyak Pendosa Peminatnya

Pendosa Jelas Berminat pada Ajaran Korup Bernama PENGHAPUSAN DOSA

KORUPTOR DOSA Manakah, yang Tidak Tergiur dan Memakan serta Termakan Ideologi KORUP Bernama PENGHAPUSAN DOSA?

Question: Agama yang mengajarkan “pengahapusan dosa” (pengampunan maupun penebusan dosa, abolition of sins), adalah “agama dosa” bagi pendosa. Namun mengapa saat kini yang justru berkembang dan banyak umat pengikutnya, justru adalah “agama-agama dosa” tersebut yang mengkampanyekan ideologi korup bagi para “koruptor dosa” alih-alih mempromosikan gaya hidup higienis dari dosa?

Menjadi PENDOSA PECANDU PENGHAPUSAN DOSA Disebut SQ Superior?

Delusi para Muslim, SQ Jongkok dan IQ Tiarap namun Menuntut Dijadikan Polisi Moral dan “Standar Moral”?

PENDOSA PECANDU PENGHAPUSAN DOSA Mustahil Mencapai Kesucian, Mereka justru Kian Tenggelam dalam Jurang Nista dan Kubangan Dosa

Question: Apa dasar atau sebabnya, kaum muslim selalu bersikap seolah-olah mereka-lah satu-satunya kaum paling superior yang memonopoli kapling di alam surgawi, yang juga berhak menghakimi kaum lain serta menjadi “polisi moral”? Banyak muslim yang melecehkan dan memandang rendah fungsi IQ, lalu mengklaim bahwa yang terpenting di dunia ini ialah SQ semata alias “iman”.

Muslim yang Hidup dari Meng-Korban-kan Orang Lain, akan Mati Di-Korban-kan oleh Muslim Lainnya

Yang Hidup dari Pedang, akan Mati karena Pedang. Muslim yang Hidup dari PENGHAPUSAN DOSA, akan Mati oleh Muslim Lain yang Hidup dari PENGHAPUSAN DOSA

Umat Muslim Itu Sendiri yang Paling MERUGI Masuk dan Memeluk Agama Islam

Question: Mengapa umat muslim, menyebut kaum NON sebagai kaum paling “merugi”, maksudnya apa?

Maukah Anda Memberikan Kepercayaan Kepada Seorang Manusia PECANDU PENGHAPUSAN DOSA?

Apalagi Tuhan, Anda Saja Tidak Akan Memberikan Kepercayaan kepada Manusia PECANDU PENGHAPUSAN DOSA

Question: Apakah mungkin terjadi ataukah sebaliknya, manusia-manusia yang selama hidupnya tidak jarang menyakiti, melukai, maupun merugikan orang-orang lainnya, bisa masuk surga dan bersatu dengan Tuhan yang katanya “maha murni”, hanya karena dihapus dosa-dosanya berkat menyembah Tuhan? Bukankah itu menyerupai dipersatukannya noda atau kotoran ke dalam sesuatu yang steril sifatnya, alias hanya mencemari?