Apakah EQ Identik dengan Banyak Teman?

SENI PIKIR & TULIS

EQ, Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient), Bermakna Kemampuan Berempati

EQ Tidak Ada Hubungan dengan Kecerdasan Bersosialisasi maupun Kecerdasan Berpolitik dan Beroganisasi

Apakah EQ artinya ialah “banyak teman”? Itulah pertanyaan klasik sekaligus simbolik yang mewakili fenomena kerapnya stigma secara keliru dialamatkan kepada sebagian diantara masyarakat kita yang tergolong sebagai kalangan atau kaum “introvert”, yang memang dasariahnya ialah mengarahkan energi mental secara sentripetal, bertolak-belakang dengan golongan kaum ekstrovert yang mengarahkan energi mental mereka secara sentrifugal, yakni kepada dunia di luar diri mereka.

Jangan Takut Hidup MENJOMBLO

SENI PIKIR & TULIS

Dari Keluarga menjelma Orang Asing, Fenomena Sosial yang Jamak dan Lumrah

Baru-baru ini penulis menjumpai sebuah pemandangan yang ironis namun cukup menggugah dan memberi inspirasi “insight” sebagaimana buahnya ialah berupa artikel menarik yang sedang para pembaca simak dalam kesempatan berharga ini. Pada suatu hari, tetangga pada kediaman penulis “dikunjungi” oleh anaknya yang telah menikah, anak mana dilahirkan dan diasuh, didik, hingga tumbuh besar selama puluhan tahun pada rumahnya tersebut, hingga akhirnya sang anak menikah dan membangun rumah-tangga sendiri di kediamannya sendiri bersama istri dan anaknya yang masih balita.

Cuci Uang Semudah Mendermakan Recehan

SENI PIKIR & TULIS

Cuci Uang dalam Rangka Cuci Dosa secara Berjemaah

Disebutkan, bahwa bunga dari suatu hubungan hukum pinjam-meminjam sejumlah dana, kredit, pembiayaan, atau apapun itu sebutannya, adalah “riba”, dimana “riba” merupakan “haram”, dan “haram” adalah terlarang untuk dimakan. Namun, dari realita di lapangan, kerap kita jumpai kaum Muslim yang justru bekerja di lembaga-lembaga keuangan perbankan non-syariah, yang artinya sumber gaji mereka ialah dana “haram” dari bunga yang harus dibayarkan oleh nasabah peminjam (debitor) perbankan tempat mereka bekerja dan mencari nafkah. Bagaimana dengan bank syariah, apakah lebih bersih dan humanis? Jusuf Hamka, tokoh Muslim nasional, menyebutkan bahwa “bank syariah lebih kejam daripada bank konvensional”.